Bertemu Dubes Singapura, Taufiq Kiemas Guyonan Soal Liburan

Jakarta - Hari ini, Senin (26/10/2009) Ketua MPR Taufiq Kiemas mendapat tamu istimewa, Dubes Singapura yang bernama Ashok Mirpuri. Merasa saling membutuhkan, keduanya pun melakukan pembicaraan dengan santai, mulai yang ringan hingga yang berat soal kerjasama antar parlemen 2 negara.

Saat bertemu, Ashok dan Taufiq yang sama-sama mengenakan jas ini memulai pembicaraan dengan mempertanyakan kabar dan soal-soal ringan tentang parlemen. Pertanyaan pertama dilontarkan oleh Ashok yang sudah sangat lihai bahasa Indonesianya ini.

"Saya lihat parlemen Indonesia ini sibuk sekali, sulit sekali mengatur jadwal pertemuan," kata Ashok yang disambut tawa kecil empat pimpinan MPR yang menjamunya di lantai 9 Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/10/2009).

Mendengar pertanyaan Ashok tersebut, Taufiq pun menjawab dengan cekatan, "Kita punya libur panjang kok, berapa kali ya," kata TK yang lupa atau tidak tahu berapa kali libur anggota dewan.

Wakil Ketua MPR Hajrianto Tohari yang berada di sebelah kiri Taufiq dan ikut menemui Ashok langsung melanjutkan pernyataan suami Megawati itu. Menurut politisi Golkar ini, istilah libur di parlemen Indonesia disebut dengan reses. Hal ini untuk membedakan dengan liburnya anak sekolahan.

"Di sini (DPR Indonesia) libur itu namanya reses Pak," kata Hajrianto dengan mantap. Kontan saja disambut tawa kecil oleh seisi ruangan yang hadir.

"Oh iya, ya," sahut Taufiq yang kemudian membuat semua yang hadir tertawa lebar. "Di situ kami melakukan tugas di luar kedewanan," lanjut politisi gaek PDIP ini.

Menurut Taufiq usai pertemuan, kedatangan Dubes Singapura ke parlemen Indonesia ini dalam rangka membicarakan hubungan baik kedua parlemen. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut komitmen kerjasama parlemen kedua negara.

Selain Taufiq dan Hajrianto, hadir pula dalam acara pertemuan tertutup dengan Ashok adalah wakil ketua MPR Farhan Hamid dan Melina Suharli. Semantara Lukman Hakim Saifuddin terlihat absen dalam pertemuan itu. Sementara Ashok hanya ditemani 1 orang stafnya.

Posted in: Sosial dan Politik