Senin, 04 April 2011

Turis Jepang Turun, Pasar Segmen Khusus Perlu Digarap


DENPASAR- Menurunnya tingkat kunjungan wisatawan asal Jepang ke Indonesia termasuk Bali dirasakan sejak dua tahun terakhir. Karenanya kini industri pariwisata diharapkan mulai serius menggarap pasar segmen khusus turis dari negeri matahari terbit itu.

Artinya, kini perhatian kalangan industri pariwisata adalah bagaimana menarik minat wisatawan asal Jepang untuk datang, tidak semata-mata karena berwisata namun juga untuk hal-hal yang lebih spesifik yang bisa didapatkan di Indonesia.

"Kalau kami amati sebenarnya sejak dua tahun belakangan ini, wisatawan Jepang cenderung turun bahkan sebelum kejadian bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah utara negara itu," ujar  Direktur Promosi Internasional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Noviendi Makalam, ditemui Okezone di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Sabtu (2/4/2011).

Pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk menangani menurunnya jumlah kunjungan wisatawan Jepang itu, berupaya mencari jalan keluar dengan mulai mengintensifkan untuk menggarap bukan lagi segmen wisatawan biasa.

Dia berharap, kalangan parwisata di Bali khususnya untuk mempersiapkan diri dalam membidik segmen khuus seperti untuk mice marketing, para honeymooners, hingga pegolf. "Saya kira pasar ini yang lebih penting dan perlu lebih serius digarap," katanya.

Upaya promosi terus dilakukan Kemembudpar, hanya saja bukan promosi datang ke Indoneia atau ke Bali untuk bersenang-senang semata, namun lebih dari itu.

Bagaimana mempromosikan kepada mereka untuk datanglah ke Bali, untuk menikmati Spa, menikmati bulan madu honey moon.

"Promosi yang dilakukan bagaimana mereka datanglah untuk MICE," katanya menambahkan.

Noviendi yang datang bersama para pejabat Kemenbudpar datang untuk menyambut kedatangan Rob Rama Rambini, orang Indonesia pertama yang melakukan perjalanan seorang diri berlayar dari California ke Bali, ini menambahkan, sebenarnya sejak krisis ekonomi menerpa Jepang, dua tahu lalu, sejak itu berdampak langsung terhadap kunjungan wisatawan dari negara itu ke seluruh dunia, tidak hanya Indonesia termasuk juga Australia.

Kondisi perekonomian Jepang yang memburuk itu, membuat warganya dalam melakukan perjalana pariwisata tidak seramai dulu, kini mereka lebih dekat dan nyaman untuk datang ke Korea, China dan Guam, ketimbang plesiran ke negara Asean lainnya.

Disinggung apakah, kemungkinan pasar Indonesia sudah mulai tidak menarik bagi Jepang dibanding negara lainnya, Noviendi mengatakan, sebenarnya yang terjadi bukan seperti itu, sebab masing-masing negara memiliki keunggulan dan daya tarik khas sendiri.

"Yang penting mereka merasa nyaman dan aman berkunjung ke Indonesia tentunya dengan harga kompetitif  dan kita tidak menawarkan paket wisata yang murah melainkan dengan harga bersaing," tutupnya

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More