Sabtu, 09 April 2011

Emirates Terbang Lebih Elektronis


EMIRATES SkyCargo merubah pelayanan dari dokumen kertas (paperless freighter flight) menjadi lebih elektronis untuk penerbangan ke Nairobi dan Amsterdam, Belanda.

Pada 27 Maret 2011, armada pesawat EK9952 dari Nairobi ke Amsterdam menjadi pesawat pertama yang terbang dari Nairobi melalui proses pengiriman elektronis. Armada pesawat Boeing 747 itu mengangkut 103.884 ton bunga potong ke Amsterdam, pasar utama bunga asal Kenya.

Cargo Manager Emirates untuk Afrika Timur, Khalid Al Hinai, menekankan pentingnya prestasi dan peran kepemimpinan Emirates dalam mengupayakan jadwal armada pesawat tanpa kertas (e-freight) baik secara regional maupun global.

“Dengan bangga kami merayakan layanan e-freight pertama kami dari Nairobi,” kata Al Hinai. “Hal ini merupakan yang pertama kalinya sebuah armada pesawat yang penuh berusaha dan mencapai titik yang menjadikannya sebagai sebuah langkah signifikan menuju suatu lingkungan yang sepenuhya elektronis, sehingga hal ini akan mengantarkan pada peningkatan efisiensi operasional hingga ke rantai pasokan (supply chain),” lanjutnya.

Al Hinai menambahkan, Diperlukan kerja keras dari semua tim di Nairobi dan Amsterdam untuk mewujudkan penerbangan ini dan ini semua berkat dukungan semua pemangku kepentingan mulai dari tim armada penerbangan hingga para pekerja di bandara (ground handlers), pengirim dan otoritas kepabeanan,” katanya.

E-freight merupakan inisiatif industri kargo kolektif yang difasilitasi oleh IATA, yang bertujuan untuk menghilangkan semua bertas penerbangan (air waybills), serta semua dokumen dan sertifikat lainnya pada akhir 2014.

Senada dengan Al Hinai, Ram Menen, Senior Vice President Cargo Emirates, mengatakan bahwa penerapan sistem e-freight akan membantu proses perampingan maskapai penerbangan, meningkatkan kecepatan dan mengurangi biaya. IATA memperkirakan bahwa industri penerbangan bisa meningkatkan penghematan sekitar US$4,9 miliar dan sekitar 7.800 ton dokumen kertas yang bisa dikurangi per tahunnya dengan menggunakan koridor e-freight.

“Kami sangat mendukung inisiatif ini dan percaya bahwa e-freight akan menjadi standar industri dan bagi mereka yang menerima perubahan pertama ini akan mendapatkan manfaat tersebut, termasuk juga dalam hal peningkatan keandalan, akurasi dan tentu saja memberikan keuntungan bagi lingkungan,” jelasnya.

Armada pesawat kargo e-freight dari Nairobi ke Amsterdam mengikuti langkah sukses armada pesawat paperless dari Mauritius pada akhir 2010 dan hal ini merupakan indikasi dari tekad armada pesawat Emirates untuk memenuhi target IATA 2014.

Sebanyak 51 kota dari total 111 kota dimana layanan penerbangan Emirates SkyCargo berada sudah ada layanan e-freight sepenuhnya.

Sejumlah 152 armada pesawat penerbangan Emirates termasuk delapan armada freighters (tiga pesawat Boeing 747-400Fs, dua pesawat 747-400ERFs, satu pesawat 747-400SF dan dua pesawat 777F) adalah salah satu armada pesawat yang termuda di udara dan sekarang melayani 111 tempat tujuan di 66 negara di enam benua.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More