Sabtu, 09 April 2011

Doktor Unad Ungkap Tempe sebagai Tabir Ultraviolet


Tempe kedelai ternyata memiliki khasiat bisa membantu melindungi sekaligus merawat kulit tubuh manusia dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet.

Paparan kehebatan dan manfaat tempe yang selama ini menjadi lauk pauk masyarakat golongan bawah disampaikan Siti Maryam saat mempertahankan disertasinya pada Program Doktor Studi Ilmu Kedokteran Pascsarjana Universitas Udayana (Unud).

Masyarakat selama ini mengenal tempe karena memiliki kandungan kadar protein dan vitamin E cukup tinggi. Berkat ketekunannya mempelajari lauk pauk merakyat itu, telah mengantarkan dosen kimia Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) itu meraih doktor di Unud dengan predikat sangat memuaskan.

Dalam sidang terbuka di Gedung Pascasarjana Unud, Maryam mempertahankan disertasinya yang membahas seputar tempe di hadapan dewan penguji. Dalam disertasinya, dari hasil penelitiannya dia menyimpulkan bahwa tempe kedelai dapat meningkatkan total antioksidan darah.

"Tempe juga bisa menurunkan kadar 8-hidroksi-2-deoksiguansin urine dan menurunkan kerusakan jaringan kulit yang teradiasi sinar ultraviolet," paparnya di Kampus Unud, di Denpasar, Selasa (5/4/2011).

Dalam penelitiannya itu, Maryam mengujicobakan kasiat tempe pada hewan tikus wistar.

Maryam lanjut menjelaskan, paparan radiasi ultraviolet sangat sering dialami masyarakat, terlebih pada masa saat ini, dimana mobilitas warga mengharuskan banyak beraktivitas di luar rumah.

Karena itu, jika masyarakat ingin merawat kulitnya dari kerusakan radiasi ultraviolet, Maryan menyarankan untuk lebih sering menyantap tempe berbahan baku kedelai.

Selain berfungsi bisa menurunkan kerusakan jaringan kulit akibat radiasi ultraviolet, sambung dia, selama ini tempe memiliki kandungan protein tinggi. Tentu saja hal itu sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia. 

Lauk tempe hargaya relatif terjangkau masyarakat kebanyakan karena sangat murah, padahal memiliki manfaat penting bagi kesehatan tubuh.

Istri dari dr Rizani itu akhirnya berhasil menyabet gelar doktor ke-52 pada  Program ilmu Kedokteran Unud, dan doktor ke-176 di Pascasarjana Unud.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More