Senin, 09 November 2009

AQUA Tunggu Izin Go Private

PT Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA) hingga kini belum bisa memastikan pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait rencana go private.
Hal ini disebabkan rencana go private perseoan belum mendapat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Saat ini kami masih menunggu keluarnya izin dari Bapepam," ujar Sekretaris Perusahaan AQUA Yanie Setionegoro di Jakarta kemarin.

Kendati demikian, menurut Yanie,perseroan optimistis rencana menjadi perusahan tertutup dapat direalisasikan tahun ini.Optimisme ini tak lepas dari harga penawaran tender (tender offer) yang cukup menarik, yaitu Rp450.000 per saham. Dia juga menampik kabar adanya pemegangsahamyangtidak bersedia melepaskan kepemilikannya pada harga tersebut.

"Respons mereka (pemegang saham publik) cukup baik,mereka ingin realisasinya bisa cepat," tukasnya. Menurut dia,pemegang saham publik mengharapkan tender offer itu cepat dituntaskan karena mereka juga sedang membutuhkan dana. Namun keinginan tersebut harus tertunda, karena pemeriksaan Bapepam-LK terhadap rencana go private AQUA belum tuntas. "Bapepam masih memeriksa dokumen-dokumen kami," kata Yanie tanpa menjelaskan dokumen yang dimaksud.

Lebih lanjut dia mengatakan, harga tender offer yang ditawarkan lebih tinggi dibanding hasil laporan penilai independen mengenai harga wajar saham AQUA. Berdasarkan hasil penilaian KJPP Ruky, Safrudin, dan Rekan, indikasi nilai wajar dari 100 persen saham AQUA dan anak usaha per 30 April 2009 sebesar Rp2,63 triliun atau Rp200.095 per saham.

Artinya, harga tender offer tersebut 124,89% di atas harga wajar berdasarkan penilaian tim independen. Selain itu, harga tender offer yang disodorkan manajemen AQUA 83,82% lebih tinggi dari harga perdagangan dalam waktu 90 hari sebelum pengumuman go private, yaitu Rp244.800 per saham. Harga tender offer juga 83,06% lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi saham AQUA selama dua tahun terakhir.

Sementara dibandingkan rata-rata harga perdagangan dalam setahun terakhir sebelum suspensi, harga penawaran tender 245 persen lebih tinggi. "Penawaran itu juga dilakukan setelah memperhitungkan faktor penyesuaian akibat perubahan nilai nominal sejak dua tahun terakhir sejak RUPSLB yang menyetujui delisting (penghapusan pencatatan saham), ditambah premium berupa tingkat pengembalian investasi selama dua tahun senilai Rp245.817 per saham," papar Yanie.

Manajemen AQUA berharap pernyataan efektif dari Bapepam- LK terbit pada 6 November 2009. Selanjutnya, penawaran tender dilakukan pada 11 November- 10 Desember 2009 dan tanggal pembayaran pada 22 Desember 2009. Sementara itu, perkiraan permohonan delisting kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Januari 2010. Sebelumnya, manajemen AQUA berencana menggelar RUPSLB pada 13 Oktober 2009, namun urung dilaksanakan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito mengatakan, sudah tidak ada masalah dengan rencana go privateAQUA.Menurut dia, harga tender yang ditetapkan AQUA cukup tinggi.Begitu juga dengan proses delisting, selama bisa memenuhi persyaratan,tidak akan ada masalah. Pengamat pasar modal Hariyajid Ramelan menilai harga saham tender offer AQUA sebesar Rp450.000 per saham sangat menarik investor. Harga tersebut sudah lebih tinggi,dibanding harga tertinggi AQUA dalam dua tahun terakhir.

"Harga tersebut sangat menarik untuk investor publik," terangnya. Dia juga menyatakan harga tersebut juga merupakan yang tertinggi, bahkan dari rencana go private 2005. Kalaupun saat itu ada permintaan hingga Rp1 juta, itu hanya sebagian kecil investor. "Sudah selayaknya investor publik yang kepemiliannya hanya 5,65 persen melepas sahamnya. Memiliki saham yang tidak likuid juga tidak menguntungkan dan membebani indeks (IHSG),"sarannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More