Rabu, 04 November 2009

Penyakit Hewan Menyebar Seiring Perubahan Cuaca

PARIS - Perubahan cuaca sebagai akibat dari pemanasan global, rupanya turut berkontribusi pula pada tingkat penyebaran penyakit hewan.
Tak bisa dipungkiri, perubahan cuaca memicu virus penyakit hewan berkembang pesat. Tak hanya pada hewan liar, virus juga menyebar diantara hewan ternak dan pelihaeraan. Virus berbahaya yang berasal dari hewan ini kemudian berisiko tinggi menginfeksi manusia.

AFP, Selasa (26/5/2009) melansir, berdasarkan data survei dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, OEI yang berbasis di Paris, dari 126 negara yang menjadi anggota OEI, 71 persen diantaranya sangat khawatir akan dampak perubahan cuaca terhadap merebaknya penyakit hewan.

"Lima puluh persen diantaranya telah menemukan setidaknya satu jenis penyakit hewan. Penyakit yang ditemukan merupakan jenis baru yang masuk atau kembali ke wilayah negara mereka. Semua hal ini berhubungan erat dengan perubahan cuaca," kata Direktur Umum OIE, Bernard Vallat.

Tiga penyakit yang paling sering disebut-sebut diantaranya bluetongue, demam Rift Valley dan virus Nil Barat. Blutongue menyebar diantara sekawanan domba akibat gigitan serangga. Demam Rift Valley adalah penyakit hewan ternak yang juga bisa menginfeksi manusia lewat daging hewan yang dimakan. Sementara virus Nil ditularkan oleh nyamuk dari burung yang terinfeksi virus.

Menurut Vallat semakin banyak negara yang melaporkan temuan penyakit baru. Dan perubahan cuaca dituding sebagai yang paling bertanggung jawab menyebabkan kemunculan penyakit-penyakit tersebut.

"Ini adalah kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Kita harus membantu layanan kesehatan hewan di seluruh dunia dengan memperlengkapi mereka dengan sistem yang sesuai dengan standar internasional sehingga kita bisa menyelesaikan masalah ini," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More