Senin, 02 November 2009

Ilmuwan Bantah Gagal Mengkloning Serigala

SEOUL - Serigala betina hasil kloning bernama Snuwolf ditemukan mati di dalam kandangnya. Namun ilmuwan yang menciptakannya empat tahun lalu membantah Snuwolf terkait kegagalan kloning yang dilakukannya.

Sang ilmuwan, profesor Shin Nam-Shik dari Seoul National University menyebutkan Snuwolf mati karena infeksi. Sementara itu serigala hasil kloning lain yang berumur sama dengan Snuwolf, Snuwolffy dalam keadaan sehat.

Snuwolf ditemukan mati di dalam kandangnya bersama Snowlffy pada 26 Agustus 2009. Ketika diteliti, rupanya Snuwolf mati karena infeksi dan sama sekali tidak memiliki gangguan kesehatan apapun.

"Baik Snuwolf maupun Snuwolffy memiliki kondisi kesehatan yang baik. Hanya saja, pada tubuh Snuwolf terdapat infeksi yang terlambat diketahui," kata Shin seperti dikutip dari AFP, Rabu (2/9/2009).

"Namun sampai sekarang kami belum bisa memastikan jenis infeksi tersebut sampai kami selesai menganalisa hasil otopsi," tambahnya.

Shin menyebutkan, kematian Snuwolf sama sekali tidak terkait dengan kegagalan teknik kloning yang dilakukannya. Menurutnya, kematian mendadak pada anjing dan hewan lain sangat umum terjadi.

Shin menciptakan dua ekor kloning serigala pertama kalinya di tahun 2005. Kedua serigala ini sekaligus menjadi serigala kloning pertama di dunia.

Kedua serigala yang lahir pada Oktober 2005 itu kemudian diberi nama Snuwolf dan Snuwolffy. Namun pada akhirnya, kini hasil penemuan itu hanya tinggal menyisakan Snuwolffy yang hingga kini masih hidup dan sehat.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More